Menuju kebebasan finansial terletak pada kemampuan seseorang
untuk mengelola keuangan dengan baik. Pemasukan yang besar tidak menjamin
seseorang bebas dari masalah keuangan, jika tidak diiringi dengan manajemen dan
perencanaan keuangan yang baik. Ini berlaku bagi kehidupan pribadi maupun
kehidupan bisnis dalam level apapun. Bisnis usaha kecil, bisnis rumahan atau
bisnis besar. Masa depan keuangan kita tergantung pada bagaimana kita
merencanakan, mengelola dan menggunakan sumber daya keuangan yang kita miliki.
Biasanya orang dengan pemasukan besar memiliki pengeluaran yang besar pula,
yang pada akhirnya akan sama saja, memiliki pemasukan yang besar dengan
pemasukan yang kecil. Dalam kehidupan pribadi maupun bisnis sangat penting
untuk membuat perencanaan keuangan secara baik agar masa depan kita baik.
Dalam hal mengelola keuangan sebaiknya kita menggunakan
maksimal 55% dari gaji yang kita terima setiap bulannya untuk kebutuhan
sehari-hari. Karena itu, alangkah baiknya jika kita juga terus membiasakan diri
untuk memiliki pola hidup yang sederhana. Sebagai contoh, jika ada di antara
Anda yang belum memiliki rumah dan karena satu dan lain hal harus tinggal di
tempat kost, setidaknya beberapa ratus ribu rupiah sudah pasti terpotong dari
gaji Anda selama sebulan. Untuk itu, Anda bisa menyiasatinya dengan mencari tempat
kost di daerah yang tidak terlalu mahal, walaupun untuk itu Anda mungkin perlu
sedikit “prihatin”, dalam arti Anda memilih tempat kost yang hanya memiliki
kipas angin, karena tempat kost yang menyediakan AC sudah pasti lebih mahal
harganya.
Lalu selain tempat tinggal, kita juga perlu memikirkan
tentang makan sehari-hari atau kebutuhan kita setiap bulan. Jika kita
berbelanja kebutuhan sehari-hari di supermarket, harganya pasti akan lebih
mahal dibanding jika kita berbelanja di toko serba ada. Begitu pula jika kita
memasak sendiri di rumah akan jauh lebih hemat daripada makan di luar. Memang
mau tidak mau dibutuhkan usaha ekstra jika kita ingin melakukan penghematan,
tapi seandainya kita rela melakukan tindakan-tindakan penghematan seperti itu,
kita akan memiliki sisa uang atau kesempatan menabung yang lebih besar lagi.
Semakin banyak yang bisa kita tabung, semakin besar pula kesempatan kita untuk
berinvestasi.
Modal dan Investasi
Bicara tentang modal dan investasi, ada baiknya kita
melakukan semacam pengelompokan, sehingga dari pengelompokan ini kita bisa
menimbang investasi apa yang bisa kita kerjakan. Sebagai contoh: Jika modal
kita di bawah 5 juta rupiah, maka jenis investasi yang tersedia akan berbeda
dibandingkan jika kita memiliki modal 10-15 juta atau bahkan 50 juta ke atas.
Katakanlah modal kita di bawah 10 juta, kita bisa menimbang jenis investasi
yang ingin kita lakukan berdasarkan kebutuhan yang ada di masyarakat sekitar
kita.
Sebagai contoh: apabila kita tinggal di lingkungan di mana
banyak terdapat anak muda dan tempat kost-kostan, kesempatan investasi yang
paling bagus antara lain adalah jasa cuci pakaian atau laundry. Kita bisa mulai
menghitung, untuk pakaian 1 kg, berapa banyak sabun yang kira-kira dibutuhkan
dan berapa besar listrik yang terpakai untuk menyeterika. Dari situ kita juga
bisa mencari seseorang untuk membantu kita mencuci, atau jika kita tidak ingin
menyewa orang, berapa besar biaya operasional yang harus kita keluarkan jika
menggunakan mesin cuci? Dari perhitungan tersebut, kita bisa mengetahui berapa
harga yang akan kita patok per kilogramnya untuk pelanggan kita. Selain itu,
mungkin kita tidak perlu mengambil profit margin yang terlalu besar tetapi kita
lebih mengejar omzetnya.
Ada banyak peluang usaha lain yang bisa kita ambil dan semua
itu dapat didasarkan dari kebutuhan-kebutuhan yang ada di sekeliling kita.
Karena itu, kita perlu terus mengasah kemampuan dalam menganalisa dan membuat
pengamatan, sehingga akan jauh lebih mudah untuk melihat peluang yang ada
sesuai dengan “ketebalan dompet” dan waktu yang kita miliki. Sektor riil bisa
kita manfaatkan berdasarkan kebutuhan-kebutuhan yang ada, karena di mana ada
kebutuhan, akan selalu ada kesempatan untuk memenuhi kebutuhan itu dan
menjadikannya sebagai peluang bisnis.Dengan modal di bawah 5 juta, alternatif
investasi selain di sektor riil adalah pasar saham yang juga cukup menjanjikan.
Dengan modal di bawah 10 juta kita tetap bisa memanfaatkan
kesempatan-kesempatan di pasar saham. Yang kita perlukan hanyalah mempelajari
fluktuasi yang ada sehingga kita tetap bisa mengambil keuntungan dari setiap
situasi yang terjadi.
Di sisi lain, tidak ada salahnya jika kita menyimpan
sebagian uang di bank, karena bagaimanapun juga kita perlu memiliki cashflow.
Jika kita menyimpan cashflow dalam bidang investasi, kita tidak bisa
mengambilnya sewaktu-waktu jika dibutuhkan. Jika suku bunganya menjanjikan,
kita juga bisa “memarkirkan” uang kita di bank dalam bentuk deposito ataupun
reksa dana. Tapi dalam kondisi sekarang ini, sebaiknya jangan terlalu lama atau
terlalu banyak memarkirkan uang kita di bank. Pihak Bank sendiri memang sengaja
menurunkan suku bunga, dengan harapan agar dana-dana yang selama ini
diparkirkan oleh banyak pihak di bank bisa mulai ditarik untuk kemudian
diinvestasikan di sektor riil, sehingga akan terjadi pertumbuhan ekonomi yang
cukup signifikan di sektor riil. Sebaiknya sekitar 15-20% dari total tabungan
yang ada bisa kita pakai untuk diinvestasikan, sementara sisanya tetap disimpan
sebagai cashflow di tabungan, sambil menunggu adanya peluang-peluang investasi
yang lebih bagus lagi.
http://galeriukm.web.id/manajemen-keuangan/merancang-masa-depan-dengan-perencanaan-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar