Kamis, 15 Maret 2012

MeraMerancang Masa Depan Dengan Perencanaan Keuanganncang Masa Depan Dengan Perencanaan Keuangan

Menuju kebebasan finansial terletak pada kemampuan seseorang untuk mengelola keuangan dengan baik. Pemasukan yang besar tidak menjamin seseorang bebas dari masalah keuangan, jika tidak diiringi dengan manajemen dan perencanaan keuangan yang baik. Ini berlaku bagi kehidupan pribadi maupun kehidupan bisnis dalam level apapun. Bisnis usaha kecil, bisnis rumahan atau bisnis besar. Masa depan keuangan kita tergantung pada bagaimana kita merencanakan, mengelola dan menggunakan sumber daya keuangan yang kita miliki. Biasanya orang dengan pemasukan besar memiliki pengeluaran yang besar pula, yang pada akhirnya akan sama saja, memiliki pemasukan yang besar dengan pemasukan yang kecil. Dalam kehidupan pribadi maupun bisnis sangat penting untuk membuat perencanaan keuangan secara baik agar masa depan kita baik.

Dalam hal mengelola keuangan sebaiknya kita menggunakan maksimal 55% dari gaji yang kita terima setiap bulannya untuk kebutuhan sehari-hari. Karena itu, alangkah baiknya jika kita juga terus membiasakan diri untuk memiliki pola hidup yang sederhana. Sebagai contoh, jika ada di antara Anda yang belum memiliki rumah dan karena satu dan lain hal harus tinggal di tempat kost, setidaknya beberapa ratus ribu rupiah sudah pasti terpotong dari gaji Anda selama sebulan. Untuk itu, Anda bisa menyiasatinya dengan mencari tempat kost di daerah yang tidak terlalu mahal, walaupun untuk itu Anda mungkin perlu sedikit “prihatin”, dalam arti Anda memilih tempat kost yang hanya memiliki kipas angin, karena tempat kost yang menyediakan AC sudah pasti lebih mahal harganya.

Lalu selain tempat tinggal, kita juga perlu memikirkan tentang makan sehari-hari atau kebutuhan kita setiap bulan. Jika kita berbelanja kebutuhan sehari-hari di supermarket, harganya pasti akan lebih mahal dibanding jika kita berbelanja di toko serba ada. Begitu pula jika kita memasak sendiri di rumah akan jauh lebih hemat daripada makan di luar. Memang mau tidak mau dibutuhkan usaha ekstra jika kita ingin melakukan penghematan, tapi seandainya kita rela melakukan tindakan-tindakan penghematan seperti itu, kita akan memiliki sisa uang atau kesempatan menabung yang lebih besar lagi. Semakin banyak yang bisa kita tabung, semakin besar pula kesempatan kita untuk berinvestasi.
Modal dan Investasi

Bicara tentang modal dan investasi, ada baiknya kita melakukan semacam pengelompokan, sehingga dari pengelompokan ini kita bisa menimbang investasi apa yang bisa kita kerjakan. Sebagai contoh: Jika modal kita di bawah 5 juta rupiah, maka jenis investasi yang tersedia akan berbeda dibandingkan jika kita memiliki modal 10-15 juta atau bahkan 50 juta ke atas. Katakanlah modal kita di bawah 10 juta, kita bisa menimbang jenis investasi yang ingin kita lakukan berdasarkan kebutuhan yang ada di masyarakat sekitar kita.

Sebagai contoh: apabila kita tinggal di lingkungan di mana banyak terdapat anak muda dan tempat kost-kostan, kesempatan investasi yang paling bagus antara lain adalah jasa cuci pakaian atau laundry. Kita bisa mulai menghitung, untuk pakaian 1 kg, berapa banyak sabun yang kira-kira dibutuhkan dan berapa besar listrik yang terpakai untuk menyeterika. Dari situ kita juga bisa mencari seseorang untuk membantu kita mencuci, atau jika kita tidak ingin menyewa orang, berapa besar biaya operasional yang harus kita keluarkan jika menggunakan mesin cuci? Dari perhitungan tersebut, kita bisa mengetahui berapa harga yang akan kita patok per kilogramnya untuk pelanggan kita. Selain itu, mungkin kita tidak perlu mengambil profit margin yang terlalu besar tetapi kita lebih mengejar omzetnya.

Ada banyak peluang usaha lain yang bisa kita ambil dan semua itu dapat didasarkan dari kebutuhan-kebutuhan yang ada di sekeliling kita. Karena itu, kita perlu terus mengasah kemampuan dalam menganalisa dan membuat pengamatan, sehingga akan jauh lebih mudah untuk melihat peluang yang ada sesuai dengan “ketebalan dompet” dan waktu yang kita miliki. Sektor riil bisa kita manfaatkan berdasarkan kebutuhan-kebutuhan yang ada, karena di mana ada kebutuhan, akan selalu ada kesempatan untuk memenuhi kebutuhan itu dan menjadikannya sebagai peluang bisnis.Dengan modal di bawah 5 juta, alternatif investasi selain di sektor riil adalah pasar saham yang juga cukup menjanjikan. Dengan modal di bawah 10 juta kita tetap bisa memanfaatkan kesempatan-kesempatan di pasar saham. Yang kita perlukan hanyalah mempelajari fluktuasi yang ada sehingga kita tetap bisa mengambil keuntungan dari setiap situasi yang terjadi.

Di sisi lain, tidak ada salahnya jika kita menyimpan sebagian uang di bank, karena bagaimanapun juga kita perlu memiliki cashflow. Jika kita menyimpan cashflow dalam bidang investasi, kita tidak bisa mengambilnya sewaktu-waktu jika dibutuhkan. Jika suku bunganya menjanjikan, kita juga bisa “memarkirkan” uang kita di bank dalam bentuk deposito ataupun reksa dana. Tapi dalam kondisi sekarang ini, sebaiknya jangan terlalu lama atau terlalu banyak memarkirkan uang kita di bank. Pihak Bank sendiri memang sengaja menurunkan suku bunga, dengan harapan agar dana-dana yang selama ini diparkirkan oleh banyak pihak di bank bisa mulai ditarik untuk kemudian diinvestasikan di sektor riil, sehingga akan terjadi pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan di sektor riil. Sebaiknya sekitar 15-20% dari total tabungan yang ada bisa kita pakai untuk diinvestasikan, sementara sisanya tetap disimpan sebagai cashflow di tabungan, sambil menunggu adanya peluang-peluang investasi yang lebih bagus lagi. 

http://galeriukm.web.id/manajemen-keuangan/merancang-masa-depan-dengan-perencanaan-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar